![]() |
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) |
Taman Nasional Bali Barat mempunyai luas 19.002,89 ha. terdiri dari kawasan terestrial seluas 15.587,89 ha. dan kawasan perairan selaus 3.415 ha. Potensi Taman Nasional Bali Barat meliputi berbagai jenis flora dan fauna liar, yang berstatus langka, dilindungi maupun yang keberadaannya masih melimpah, habitat dan letak geomorfologinya serta keindahan alamnya.
Potensi TNBB meliputi berbagai jenis flora dan fauna liar, yang berstatus langka, dilindungi maupun yang keberadaannya masih melimpah, habitat dan letak
geomorfologinya serta keindahan alamnya yang masih dalam keadaan utuh. Ekosistem di dalam kawasan TNBB cukup potensial dan lengkap yang meliputi perairan laut, pantai dan pesisirnya, hutan dataran rendah sampai pegunungan merupakan habitat alami bagi hidupan liar yang juga menunjukkan tingginya keanekaragaman hayati antara lain terumbu karang dan biota laut lainnya, vegetasi mangrove, hutan rawa payau, savana dan hutan musim. Flora dan fauna yang cukup beragam, sampai saat ini telah diidentifikasi 176 jenis flora meliputi pohon, semak, tumbuhan memanjat, menjalar, jenis herba, anggrek, paku-pakuan dan rerumputan. Untuk jenis fauna terdiri dari 17 jenis mamalia, 160 jenis burung (aves) , berbagai jenis reptil dan ikan.Potensi Flora dan Fauna
A. Fauna
TNBB seringkali identik sebagai taman nasional yang dibentuk untuk memberikan perlindungan bagi kelangsungan / keberadaan Jalak Bali (Leucopsar rothchildi). Namun secara umum dapat dikatakan kawasan TNBB kaya akan potensi fauna. Berdasarkan jenisnya, fauna yang terdapat di TNBB antara lain terdiri dari 7 jenis mamalia, 2 jenis reftilia, 105 jenis aves, 120 jenis ikan, dan lain-lain.
Jenis-jenis fauna yang dilindungi yang terdapat di TNBB antara lain:
![]() |
Kepiting Unik |
Jenis-jenis fauna yang dilindungi yang terdapat di TNBB antara lain:
No | Nama | Nama Ilmiah | Status |
1 | Jalak Bali | Leucopsar rothschildi | langka; dilindungi |
2 | Trenggiling, Kesih (Bali) | Manis javanicus | Langka; dilindungi katagori II (CITES) |
3 | Jelarang, Kapan-kapan (Bali) | Ratufa bicolor | Langka; dilindungi katagori II (CITES) |
4 | Landak | Hystric branchyura | Langka |
5 | Kueuk | Felis marmorata | langka; dilindungi populasi menurun |
6 | Menjangan | Cervus timorensis | Dilindungi; katagori II (CITES) |
7 | Banteng | Bos javanicus | langka; menuju kepunahan katagori III vulnerable |
8 | Pelanduk, Kancil (Bali) | Trangulus javanicus | langka; dilindungi populasi menurun |
9 | Biawak | Varanus salvator | langka; |
10 | Penyu rider | Lepidochelys olivceae | langka; dilindungi |
B. Vegetasi
Berdasarkan ketinggian tempat maka kawasan TNBB dibagi dalam 2 ekosistem yakni Tipe Ekosistem Darat yang meliputi : Ekosistem Hutan Mangrove, Ekosistem Hutan Pantai, Ekosistem Hutan Pantai, Ekosistem Hutan Musim, Ekosistem Hutan Hujan Dataran Rendah, Ekosistem Evergreen, Ekosistem Savana, dan Ekosistem River Rain Forest. Sedangkan Tipe Ekosistem Laut meliputi Ekosistem Coral Reef, Ekosistem Padang Lamun, Ekosistem Pantai Berpasir, Ekosistem Perairan Laut Dangkal, Dan Ekosistem Perairan Laut Dalam.
Berdasarkan ketinggian tempat maka kawasan TNBB dibagi dalam 2 ekosistem yakni Tipe Ekosistem Darat yang meliputi : Ekosistem Hutan Mangrove, Ekosistem Hutan Pantai, Ekosistem Hutan Pantai, Ekosistem Hutan Musim, Ekosistem Hutan Hujan Dataran Rendah, Ekosistem Evergreen, Ekosistem Savana, dan Ekosistem River Rain Forest. Sedangkan Tipe Ekosistem Laut meliputi Ekosistem Coral Reef, Ekosistem Padang Lamun, Ekosistem Pantai Berpasir, Ekosistem Perairan Laut Dangkal, Dan Ekosistem Perairan Laut Dalam.
![]() |
Terumbu karang (Bali Barat) |
Sumber :tnbalibarat.com
Foto-foto : Ganda Diarsa Untara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah membaca postingan di blog ini.
Silahkan tinggalkan komentar anda.
Terima kasih